Peran TNI di kejaksaan perlu di pertanyakan. Kalaborasi polisi, kejaksaan, pengadilan satu wadah dalam payung hukum.

 Ekonomi, Hukum

Tangerang, matapos.com

Kepolisian, kejaksaan, pengadilan satu wadah payung hukum kolaborasi tidak bisa di pisahkan, sedangkan TNI hanya jadi penonton yang baik, kamis (15/05).

Adanya anggota TNI di kejaksaan apakah bisa kontrol jaksa yang nakal.?, perkara pidana disidik oleh polisi, di tuntut oleh jaksa di vonis oleh hakim pengadilan Negeri. Peran TNI dalam kejaksaan patut di pertanyakan.

Contoh yang masih hangat dalam persidangan di pengadilan Negeri Tangerang.

Ke 4 mahasiswa eksport,Import narkotika antar negara (internasional ) dari Amerika dan Prancis.

Narkotika mengandung MDMA kalabirasi penyidik ke jaksa di buktikan dengan tuntutan hanya 6 tahun sedangkan orang yang mengambil barang dan alamat pemilik barang tidak di jadikan terdakwa, hanta menjadi saksi.

Dalam perssidangan. Tuntutan jaksa hanya 6 bulan, majelis hakim pengadilan negeri Ta gerang yang menyidangkan sebelum putusan. Majelis Hakim pun.

Larut dalam putisan Rehabilitasi. Ketika menanyakan ke 4 terdakwa.

Endro dan renal, Josua barang rencananya kalau tidak di tangkap polisi mau kalian pakai bersama yaa. Di jawab iya. Pertanyaan Hakim seperti menuntut para terdakwa.

Supaya mengakui sebagai pemakai dan aka di putus Rehabilitasi. Disinilah peran penyidik polisi, jaksa dan hakim. Peran ABRI tidak ada dan Lebih baik di kembalikan. Ke barak.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya sinergitas antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya terkait pengamanan institusi kejaksaan di seluruh Indonesia.

Langkah strategis untuk melibatkan prajurit TNI dalam pengamanan kantor kejaksaan tinggi (kejati) dan kejaksaan negeri (kejari) dinilai sebagai wujud komitmen dalam memastikan stabilitas negara tetap terjaga secara optimal.

Menanggapi dinamika terkait kebijakan tersebut, Kapolri menegaskan bahwa kolaborasi antara TNI dan Polri semakin solid dan perlu terus dipertahankan demi kepentingan nasional.

“Yang jelas, sinergitas TNI-Polri semakin baik dan harus terus dijaga,” ucap Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan keterangan di kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada Rabu (14/5/2025).

Lebih lanjut, Kapolri menyoroti peran esensial TNI dalam mendukung upaya Polri dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional.

Menurutnya, kerja sama yang erat antara kedua institusi negara ini bukan hanya relevan dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga dalam rangka memperkuat sistem keamanan nasional.

“Untuk menjaga keamanan negara ini, peran TNI juga sangat diperlukan.

Oleh karena itu, sinergitas antara TNI dan Polri harus terus dipertahankan dengan baik,” tegasnya.

Kebijakan sinergitas ini mencerminkan strategi keamanan yang berbasis integrasi antara institusi negara demi menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan penegakan hukum dan pemerintahan.

Dengan adanya kerja sama yang erat antara TNI dan Polri, diharapkan efektivitas pengamanan terhadap lembaga kejaksaan semakin meningkat, sekaligus menjamin pelayanan hukum kepada masyarakat dapat terlaksana dengan lebih optimal.

Langkah strategis ini juga sejalan dengan agenda nasional dalam memperkuat mekanisme keamanan berbasis koordinasi lintas sektor, yang bertujuan tidak hanya untuk menghadapi tantangan keamanan domestik.

Tetapi juga dalam merespons dinamika geopolitik dan isu keamanan global yang semakin kompleks.

Dengan komitmen bersama antara TNI dan Polri, diharapkan stabilitas nasional dapat terus terjaga secara berkelanjutan, menciptakan sistem penegakan hukum yang lebih efektif, serta memperkuat fondasi ketahanan negara dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

(redmatapos.com)

Author: 

Related Posts

Tinggalkan Balasan